Perbaiki Penjualan Produk
Bila seandainya penjualan perusahaan kamu bergerak lebih lambat, maka inilah waktunya untuk kamu memperbaiki penjualan perusahaan. Kamu bisa melakukan berbagai strategi dan mempertimbangkan strategi mana yang paling cocok untuk usaha kamu.
Adapun beberapa ide atau strategi yang dapat kamu pertimbangkan seperti:
Mengapa Inventory Turnover Ratio Penting
Inventory Turnover Ratio (ITR) memiliki relevansi yang besar dalam konteks keuangan dan operasional suatu perusahaan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Inventory Turnover Ratio dianggap penting:
Meningkatkan promosi dan pemasaran
Promosi dan pemasaran yang efektif juga dapat membantu meningkatkan inventory turnover. Dengan meningkatkan promosi dan pemasaran, maka minat pelanggan terhadap produk yang dijual akan meningkat, sehingga produk tersebut akan lebih cepat terjual dan inventory turnover akan meningkat.
Penetapan Harga yang Strategis
Pertimbangkan strategi penetapan harga yang dapat meningkatkan margin keuntungan tanpa mengorbankan daya tarik pelanggan. Evaluasi dampaknya terhadap rasio perputaran dan keuntungan keseluruhan.
Gunakan Teknologi dan Sistem Informasi
Investasikan dalam teknologi, seperti perangkat lunak manajemen persediaan dan sistem informasi, untuk meningkatkan visibilitas dan kontrol atas persediaan. Automatisasi dapat membantu mengurangi kesalahan manusia dan meningkatkan akurasi data.
Baca juga: Inventory Write-Off adalah: Arti, Proses, Strategi Menghindari
Berapa nilai turnover ratio yang baik?
Nilai yang dianggap baik untuk inventory turnover ratio dapat bervariasi tergantung pada industri, ukuran perusahaan, dan faktor-faktor lainnya.
Namun, secara umum, semakin tinggi inventory turnover ratio, semakin baik, karena ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat mengelola persediaannya dengan lebih efisien. Namun, nilai yang dianggap baik bisa berbeda-beda tergantung pada konteks bisnisnya.
Sebagai contoh, di industri ritel atau makanan cepat saji, di mana persediaan cenderung berputar dengan cepat, nilai yang baik untuk inventory turnover ratio mungkin lebih tinggi.
Sebaliknya, di industri seperti mobil atau peralatan berat, di mana barang-barangnya cenderung memiliki siklus penjualan yang lebih panjang, nilai yang baik untuk inventory turnover ratio mungkin lebih rendah.
Penting untuk membandingkan inventory turnover ratio perusahaan dengan rata-rata industri atau dengan nilai historis perusahaan itu sendiri untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kinerja relatifnya.
Penentuan Kuantitas Pesanan yang Optimal
Gunakan model perhitungan ekonomi pesanan (economic order quantity/EOQ) untuk menentukan jumlah pesanan optimal yang mengurangi biaya penyimpanan dan pemesanan. Hal ini membantu mencapai keseimbangan antara biaya persediaan dan biaya pesanan.
Bagaimana cara menghitung inventory turnover?
Berikut adalah cara menghitung inventory turnover dengan menggunakan gaya tulisan manusia dan kata-kata unik sesuai konteks:
Pengertian Inventory Turnover Ratio
Inventory Turnover Ratio mengukur seberapa efisien perusahaan dalam mengelola persediaan barangnya. Rasio ini dihitung dengan membagi biaya barang yang dijual oleh nilai rata-rata persediaan selama periode tertentu. Dalam formula sederhana, Inventory Turnover Ratio = Biaya Barang yang Dijual / Rata-rata Persediaan.
Baca juga: Just in Case Inventory adalah (JIC): Arti, Cara Kerja, Strategi Optimasi
Contoh kasus menghitung inventory turnover di perusahaan
Sebagai contoh, perusahaan ABC memiliki total penjualan tahunan sebesar Rp 1 miliar dan rata-rata persediaan tahunan sebesar Rp 200 juta.
Dengan menggunakan rumus inventory turnover = total penjualan tahunan / rata-rata persediaan tahunan, maka inventory turnover perusahaan ABC adalah sebesar Rp 1 miliar / Rp 200 juta = 5.
Berdasarkan skala yang biasa digunakan, inventory turnover perusahaan ABC tergolong tinggi dan perusahaan ABC dianggap efisien dalam mengelola persediaan barangnya.
Namun, perusahaan ABC perlu terus mempertahankan strategi yang sudah diterapkan dan terus meningkatkan efisiensi pengelolaan persediaan agar tidak terjadi penurunan inventory turnover di masa yang akan datang.